Pemberdayaan UMKM untuk Memajukan Kesejahteraan Perempuan
Bali Women Crisis Centre (BWCC) menyelenggarakan program Gerobak untuk Perempuan Pejuang Kuliner Tabanan yang didukung oleh Grab Indonesia di bawah Program Percaya 2024 berkolaborasi dengan BenihBaik.com. Periode pelaksanaan program adalah bulan April hingga November 2024. Program ini berkomitmen untuk untuk memberdayakan 10 orang perempuan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di bidang usaha kuliner terutama yang berdomisili di wilayah Kabupaten Tabanan, Bali.
“Program ini dilaksanakan dengan beberapa kegiatan, yaitu kegiatan survei dan seleksi penerima manfaat program, kegiatan pelatihan atau peningkatan kapasitas bagi perempuan pelaku UMKM di bidang kuliner, dan kegiatan distribusi sarana untuk berjualan yaitu gerobak untuk mengembangkan usaha kuliner. Kami mengapresiasi secara positif bantuan yang diberikan oleh Grab Indonesia untuk memajukan kesejahteraan perempuan,” ujar Ni Nengah Budawati, Direktur BWCC.
Para penerima manfaat program pada kegiatan pelatihan UMKM yang diadakan oleh BWCC bertempat di Kubu Bali WCC, Tabanan, Bali.
Program ini dilatarbelakangi oleh situasi UMKM yang memiliki peran strategis dalam perekonomian Indonesia dan juga merupakan tulang punggung ekonomi nasional. UMKM memberikan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), penyerapan tenaga kerja, dan pengentasan kemiskinan. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, UMKM menyumbang lebih dari 60% PDB Indonesia dan menyerap lebih dari 97% total tenaga kerja di Indonesia.
Jumlah UMKM di Indonesia terus berkembang pesat dan menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, terdapat sekitar 64 juta UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia. Di Provinsi Bali sendiri UMKM juga menjadi pilar penting bagi ekonomi daerah. Terdapat sekitar 800.000 UMKM yang beroperasi di Bali dengan berbagai bidang usaha mulai dari kerajinan, pariwisata, perdagangan, hingga kuliner. Bidang kuliner merupakan salah satu sektor UMKM yang sangat berkembang dan memiliki potensi besar di Bali, khususnya di Kabupaten Tabanan.
Kalangan perempuan sebagai pelaku UMKM di tingkat lokal mengandalkan usaha mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga. Namun, tantangan-tantangan masih dihadapi oleh para pelaku UMKM termasuk dalam mengakses permodalan, manajemen usaha, dan pemasaran. Maka, berdasarkan pada permasalahan tersebut, program Gerobak untuk Perempuan Pejuang Kuliner Tabanan diimplementasikan dalam rangka memberikan dukungan kepada para perempuan pelaku UMKM.
Di dalam kegiatan pelatihan bagi penerima manfaat program yang dilaksanakan pada bulan Juni 2024, BWCC secara khusus menyampaikan beberapa topik sebagai materi pelatihan, antara lain cara menghitung HPP dan harga jual, cara menghitung stok produk dan pemilihan kemasan, pencatatan keuangan usaha, dan penggunaan kasir digital melalui aplikasi Kasir Warung. Dengan adanya materi-materi pelatihan tersebut, para penerima manfaat program diharapkan dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh dan secara optimal dapat mengembangkan usaha kuliner serta meningkatkan layanan bagi konsumen atau pelanggan.
Kegiatan pelatihan UMKM bagi penerima manfaat program dengan topik materi tentang penghitungan stok produk.
Kegiatan distribusi bantuan gerobak sebagai sarana berjualan kemudian dilaksanakan pada rentang bulan Juli 2024 kepada penerima manfaat. Para penerima manfaat program melakukan aktivitas berjualan berbagai produk kuliner yang kini dapat dinikmati oleh para pelanggan, seperti makanan khas Bali maupun makanan atau penganan lainnya dan berbagai jenis minuman. Area berjualan tersebar di beberapa desa di banjar-banjar yang berada di wilayah Kabupaten Tabanan, antara lain di Banjar Kekeran, Banjar Penatahan, Banjar Tegayang, Banjar Bedugul, Banjar Batukambing, dan Banjar Bedugul.
Penerima manfaat program dan bantuan gerobak sarana berjualan melalui program khusus Gerobak untuk Perempuan Pejuang Kuliner Tabanan di bawah Program Percaya 2024
Salah satu penerima manfaat program, Ni Ketut Rusmiati, menyampaikan bahwa dengan adanya bantuan gerobak ia berharap agar kegiatan berjualan yang dilakukan semakin lancar dan digemari pelanggan. Kini ia dapat menjual berbagai jenis kuliner, seperti tipat cantok, jajanan, dan minuman es dengan sarana gerobak. Penerima manfaat program lainnya, Ni Wayan Suciati, juga mengungkapkan rasa syukurnya terhadap bantuan yang diperoleh, “Sebelumnya saya berjualan dengan meja biasa, menunya ayam betutu yang menjadi ciri khas dari awal berjualan. Semoga dengan bantuan gerobak ini penjualan dan rezeki bisa lebih lancar, saya berterima kasih dengan adanya program ini,” ungkapnya.
BWCC melihat dengan adanya program ini menjadi salah satu langkah nyata dalam meningkatkan kesejahteraan dan memberdayakan UMKM perempuan. Melalui inisiatif ini, para pelaku UMKM kuliner perempuan mendapat kesempatan untuk tumbuh dan berkembang serta membuka jalan bagi kehidupan yang lebih sejahtera termasuk di tingkat rumah tangga. Diharapkan juga, program-program serupa dapat terus dilakukan dengan dukungan berbagai pihak di berbagai wilayah sehingga semakin banyak perempuan yang mampu mandiri dan berdaya melalui UMKM serta berkontribusi lebih besar dalam perekonomian lokal bahkan nasional.